Tanggal: Friday, 17 September 2010
Topik: HIV/AIDS
REPUBLIKA.CO.ID, 15 September 2010
PADANG--Sebanyak 21.770 kasus AIDS terjadi di seluruh kota/kabupaten di Indonesia sehingga memerlukan upaya penanggulangan dan penanganan secara cepat. "Kasus AIDS yang terjadi di seluruh kabupaten/kota di Indonesia itu dihitung hingga 30 Juni 2010," kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih di Padang, Rabu.
Menurut dia, rata-rata penderita AIDS tersebut berusia 20 tahun hingga 29 tahun, yaitu mencapai 37,2 persen. "Sedangkan penderita AIDS yang berusia 40 hingga 49 tahun hanya 11,8 persen," katanya.
Dia menambahkan, dari 21.770 kasus AIDS di Indonesia tersebut, jumlah perbandingan penderita AIDS laki-laki dan perempuan sebesar tiga berbanding satu. "Sudah ada pergeseran pola penyebaran, kini penyebaran terbesar terjadi lewat hubungan seks, bukan lagi penggunaan jarum suntik," ujarnya.
Dia mengatakan, jumlah penderita AIDS dari seluruh Indonesia yang terbanyak di Provinsi Papua, diikuti Bali, kemudian DKI Jakarta. "Sedangkan penderita HIV didominasi DKI Jakarta mencapai 9.804 orang, kemudian Jawa Timur mencapai 5.973 orang,"katanya.
Dia menambahkan, penyadaran dan pendampingan terhadap penderita HIV/AIDS perlu terus ditingkatkan agar jumlah mereka dapat diminimalkan. "Minimal dapat memberikan konseling dan bimbingan pada mereka tentang pentingnya kesadaran untuk berobat secara teratur dan menyebarkan hal itu kepada penderita lainnya," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Rosnini Savitri di Padang, mengatakan, sampai sekarang tercatat 496 kasus di Sumbar, yang terdiri atas 72 kasus HIV dan 424 AIDS. "Sebanyak 75 orang meninggal dunia akibat penyakit HIV/AIDS di Sumbar," katanya.
Untuk mengantisipasi dini kasus HIV/AIDS, lanjut Rosnini Savitri, Dinkes Sumbar terus meningkatkan koordinasi dengan kabupaten/kota dan membentuk tim konselor sehingga melalui tim konselor, warga yang dicurigai terjangkit penyakit menular yang mematikan itu bisa berkonsultasi. "Sejak tim konselor dibentuk pada 19 kabupaten/kota sudah banyak warga yang datang untuk berkonsultasi sehingga kasus HIV/AIDS di Sumbar bisa terungkap," kata Rosnini Savitri.
Dia menambahkan, untuk mengetahui seseorang terjangkit atau tidak penyakit AIDS, ada dua klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT). "Dua klinik itu berada di RSUP M. Djamil Padang serta RS Ahmad Mukhtar Kota Bukittinggi," katanya.
Sumber: Republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar